TELUK PENYU CILACAP SEBRANG KE PULAU NUSAKAMBANGAN TIMUR
Welcome back!
Mau posting kampanye global warming dan kerusakan ekosistem berasa cuma remahan biskuit konghuan. Cuma beberapa hari ini, saya sedang kepo-in akun dedek gemesh @ gretathunberg. Kampanye - kampanye tentang lingkungan sungguh menarik dan sungguh menggugah hati. Di umurnya yang masih belasan tahun, ia memberikan contoh yang mulia. Nah apakabar kita? Yang kalau pilek pakein tissu trus buang sembarang. Yang suka nyampah sembarang tempat, apalagi kalau main ke pantai sambil bilang 'udah sampahnya kelekne banyu pante aja' (Udah sampahnya larungin laut aja). Hiks, hiks.
Jadi, Guys. Beberapa minggu lalu, saya pergi ke suatu pantai atau cukup terkenal dengan nama teluk penyu. Letaknya ada di Cilacap, Jawa Tengah. Pantainya cukup indah pemandangannya. Airnya memang tidak begitu jernih. Banyak kapal yang lulu lalang untuk mencari ikan ataupun kapal- kapal besar yang mengangkut bahan bakar. Karena dari kejauhan nampak aktifitas tambang dan ada pula gedung Pertamina di pesisir pantai.
Sayang sekali, pantai ini kurang dikelola dengan cukup baik. Pintu masuk ke area pantai ini pun disuguhi dengan pemandangan sampah yang menurut saya sungguh memprihatinkan. Ditambah lagi, tempat ini merupakan tempat pelelangan ikan dan banyak masyarakat nelayan yang menjemur bahan mentah hasil laut yang diasinkan seperti udang, teri dll. Sehingga, dari penghujung pintu masuk tak heran ditemukan banyak hasil tangkapan nelayan yang dijual maupun sedang diolah.
Icon di area pantai tersebut adalah teluk penyu. Sampai disanapun kami mencari dimana penyu nya wkwkwkw dan ternyata penyu hanya dalam wujud pertanda saja yaitu sebuah representamen dalam bentuk fisik buatan teman-teman, dan itupun sudah dalam kondisi yang sangat memprihatinkan. Menurut saya pribadi yang hanya rempahan cengkaruk, seharusnya untuk menarik pelanggan dari berbagai penjuru daerah di saentaro Jawa tengah khususnya, Pemerintah dengan warga desa setempat harus memberikan packaging yang unik untuk dikembangkan lagi wisata daerahnya tanpa merubah icon dan juga merusak ekosistem sekitar.
Di teluk penyu ini, memakan waktu beberapa menit saja dari kota cilacap. Melewati jalan yang sudah cukup bagus dan melewati beberapa tempat pelelangan ikan dan juga aliran sungai yang berasal dari laut yang dipenuhi dengan kapal-kapal nelayan yang siap dengan hasil jaringannya. Asik sekali melihat hiruk pikuk itu, berbeda dengan suasana kota besar yang hanya melihat bus-bus besar dengan alat transportasi modernnya. Bahasa khas daerah yang sangat identik membuat semakin ngerasa kalau lagi piknik *emang lagi piknik hahaha.
Setelah kami berpuas menyusuri pinggir pantai, kemudian datanglah beberapa gerombolan bapak2 penjaja biskuit. Hehehe bukan, bukan, mereka menawarkan jasa untuk sewa kapal untuk pergi ke pulau nusakambangan. Hanya saja, kami tidak sempat melanjutkan perjalanan hingga ke pintu gerbang perbatasan laut menuju ke tempat pengasingan LP Nusakambangan.
Hehehe maafkan kostum yang salah karena habis acara dinas. Anyway, Sesampai di pulau kami ditinggal untuk bebas mengakses pulau kecil tersebut. Ada penjaja makanan warung kecil menyediakan gorengan dan aneka minuman. Akan tetapi, waktu itu tidak banyak kehidupan disana mengingat hari itu bukan weekend. Rencana awal, kita ingin menyambangi lampau jauh pulau tersebut baru jalan 5 menit, nyali kita ciut melihat kera dan hewan liar lain bergelantungan dan mengawasi gerak langkah kaki kita. Kami putuskan untuk mundur teratur ke pinggir pulau untuk menunggu kapal jemputan dan menikmati ombak dan bermain air di pinggir.
Demikian singkat cerita jalan kami di Pantai Teluk Penyu Cilacap yang disusul dengan berlayar sampai ke Pulau Nusa Kambangan. Salam lestari!
Comments
Post a Comment